Akuntansi

Kriteria Dan Macam-Macam Aktiva Tetap Tak Berwujud

Aktiva tetap tak berwujud (intangible assets) adalah aktiva tetap yang tidak memiliki wujud fisik dan dapat dinilai dengan satuan uang serta dapat memberi manfaat bagi perusahaan melalui hak-hak istimewa.

Ada kriteria tertentu yang dapat membedakan apakah suatu pengeluaran digolongkan sebagai aktiva tetap tak berwujud yaitu:

1. Kriteria Pertama: Keteridentifikasian

Dalam PSAK 19 (Revisi 2009) menyebutkan bahwa: suatu aset dikatakan dapat diidentifikasi jika:

  • Dapat dipisahkan, yaitu dapat dipisahkan atau dibedakan dari perusahaan dan dijual, dipindahkan, dilisensikan, disewakan atau ditukarkan, baik secara tersendiri atau bersama-sama dengan kontrak terkait, aset atau liabilitas teridentifikasi, terlepas dari apakah perusahaan bermaksud untuk melakukan hal tersebut; atau
  • Timbul dari kontrak atau hak legal lainnya, terlepas dari apakah hak tersebut dapat dialihkan atau dipisahkan dari perusahaan atau dari hak-hak dan kewajiban-kewajiban lainnya.

2. Kriteria Kedua: Pengendalian

Perusahaan mengendalikan aset jika perusahaan memiliki kemampuan untuk memperoleh manfaat ekonomis masa depan yang timbul dari aset tersebut dan dapat membatasi akses pihak lain dalam memperoleh manfaat ekonomis tersebut.

Kemampuan perusahaan untuk mengendalikan manfaat ekonomis masa depan dari suatu aset tak berwujud biasanya timbul dari hak legal yang memiliki kekuatan dalam suatu pengadilan. Apabila hak legal itu tidak ada, perusahaan akan lebih sulit menunjukkan adanya pengendalian. Akan tetapi, kekuatan hukum suatu hak bukan merupakan syarat perlu bagi pengendalian karena perusahaan dapat saja mengendalikan manfaat ekonomis masa depan dengan cara lain. Manfaat ekonomis masa depan dapat timbul dari pengetahuan atas pasar atau pengetahuan teknis.

Perusahaan mengendalikan keuntungan tersebut jika, misalnya, pengetahuan tersebut dilindungi oleh hukum seperti hak cipta, perjanjian dagang terbatas (sepanjang diizinkan) atau oleh perjanjian hukum bagi pegawai untuk menjaga kerahasiaan.

3. Kriteria ketiga: Manfaat Ekonomis Masa Depan

Manfaat ekonomis masa depan yang timbul dari aset tidak berwujud dapat mencakup pendapatan dari penjualan barang atau jasa, penghematan biaya, atau manfaat lain yang berasal dari penggunaan aset tersebut oleh perusahaan. Misalnya, penggunaan hak kekayaan intelektual dalam suatu proses produksi tidak meningkatkan pendapatan masa depan, tetapi menekan biaya produksi masa depan.

Macam-macam contoh akun yang termasuk dalam aktiva tetap tak berwujud adalah sebagai berikut:

1. HAK PATEN adalah suatu hak mutlak yang diberikan pemerintah (Direktorat Paten) kepada perusahaan atau seseorang atas penemuan-penemuan baru. Hak ini diberikan dalam jangka waktu 17 tahun. Harga perolehannya meliputi: biaya penelitian, biaya percobaan, biaya pengembangan, biaya pendaftaran, dll.

Sebagai Contoh: PT DAV pada tanggal 22 Januari 2023 membeli suatu paten yang umurnya tinggal 15 Tahun dengan harga Rp 45.000.000. PT DAV selanjutnya mengeluarkan biaya untuk pengembangan sebesar Rp 15.000.000; maka PT SAU mencatat jurnal sbb:

TGL KETERANGAN DEBET KREDIT
22 Jan 2023 Paten 60.000.000  
Kas/Bank   60.000.000

 

</div?

Catatan: Hak Paten sebesar Rp. 60.000.000 = (45.000.000+15.000.000)

Dan jurnal untuk mencatat amortisasi hak paten adalah: 60.000.000/15 = 4.000.000; dijurnal sebagai berikut:

TGL KETERANGAN DEBET KREDIT
31 Des 2023 Biaya Amortisasi Paten 4.000.000  
Paten   4.000.000

 

2. HAK CIPTA merupakan hak yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan atau seseorang atas karya-karya tulis dan seni yang dihasilkan. Hak ini diberikan selama penciptanya masih hidup ditambah 50 (lima puluh) tahun setelah ia meninggal dunia.

3. MERK DAGANG adalah hak tunggal yang diberikan kepada seseorang atau perusahaan untuk menggunakan cap, nama atau lambang usaha. Apabila biaya untuk mendapatkan merk dagang tidak material, biaya tersebut diakui sebagai biaya dan jika biayanya cukup besar, dikapitalisasikan sebagai aktiva tetap tak berwujud dan diamortisasikan setiap tahun.

4. GOODWILL merupakan hak lebih yang dimiliki suatu perusahaan sebagai akibat adanya nama baik yang melekat pada suatu perusahaan, letak yang strategis, manajemen yang baik, dan sebagainya. Goodwill diakui bila berpindah dari perusahaan lain melalui pembelian dengan harga yang lebih tinggi dari nilai wajar aktiva nettonya, kelebihan diatas harga wajar tersebut diakui sebagai goodwill.

5. FRANCHISE adalah hak tunggal yang diperoleh suatu perusahaan dari perusahaan lain untuk mengkomersilkan produk, teknik atau resep tertentu. Hak ini diberikan dalam jangka waktu tertentu atau ikatan tertentu dan setiap tahun harus diamortisasikan. Contohnya seperti: KFC (Kentucky Fried Chicken), Mc Donald, Alfamart, dll.

Untuk aktiva/aset berwujud, tentu bisa dikenali dengan mudah. Tetapi aset tak berwujud kerap diabaikan begitu saja. Hal itu terjadi karena perusahaan (pegawai accountingnya) tidak memahami persis apa saja yang tergolong aktiva tak berwujud dan apa yang tidak.

(Sumber: JAK)ns

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *